ulfah halimatu sadiah

Senin, 12 Maret 2012

Macam Macam Keris

Macam-macam keris yang ada di indonesia

Negeri ini menyimpan begitu banyak kekayaan, patut kita syukuri. Sayangnya, banyak kekayaan berupa jimat-jimat tradisional yang justru malah menyesatkan pemiliknya. Maklum, masyarakat kita masih banyak yang mencampuradukkan antara klenik dan keyakinan (aqidah,-red)

Foto-foto jimat berikut ini diambil ketika seorang ustadz hendak me-ruqyah (mendoakan orang yang hendak dibersihkan dirinya dari gangguan jin). Mencengangkan! Banyak pasien yang rata-rata memiliki satu senjata/alat sebagai jimat/perisainya. Padahal, syarat utama untuk di-ruqyah adalah harus melepaskan diri dari segala macam kemusyrikan termasuk jimat.

Penasaran dengan bentuk jimatnya? Here they are....

Keris mandraguna yang telah diisi oleh jin


Tulang dan Rambut sebagai jimat penangkal


Sekilas seperti tasbih biasa, namun sudah diisi dengan jampi-jampi


Tongkat jimat dengan ujung berbentuk kepala ular


Jimat Kepala Harimau (serem guys!)


Jimat Rompi Rajah (kayak anti peluru ya?)

Jimat berupa keris kecil, batu dan paku



Pesan : Semoga ketika terhindar dari pemakaian jimat-jimat diatas. Yakinlah kepada Alloh, Tuhan Yang Maha Melindungi, sehingga kita terhindar dari kemusyrikan yang mengikis aqidah.

Sumber Macam-macam keris yang ada di indonesia ~ Terbaca.com - Gambar Foto Paling Unik Aneh Lucu Gokil Kocak Keren Terbaik di Dunia

Macam Macam Ras

(Macam Macam Ras Yang ada di Indonesia Berdasarkan Penyebarannya) – Berikut ini adalah jenis – jenis ras yang ada di Indonesia berdasarkan zaman;
1. Zaman Es
Pada zaman es, daerah Indonesia terdiri atas daratan Sunda di sebelah Barat (berhubungan dengan Asia kontinental) dan daratan Sahul di sebelah Timur (berhubungan dengan Australia), daerah yang berada di antara kedua daratan tersebut adalah daerah yang disebut “Wallace” meliputi, Sunda kecil (Nusa Tenggara) dari Lombok ke Timur, Sulawesi, Maluku,hingga Filipina. Setelah zaman es, terdapat dua ras manusia di Indonesia, yaitu ras Mongoloid (Barat), dan ras Austroloid (Timur).

2. Tahun 2000 SM sampai Awal Abad ke-20
a. Ras Negroid
Gelombang migrasi penduduk yang pertama, dengan ciri berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting. Ras ini datang dari benua Asia, mendiami Papua.

Diwarta - Lintas post

b. Ras Weddoid
Gelombang migrasi penduduk yang kedua, dengan ciri berkulit hitam, bertubuh sedang, dan berambut keriting. Ras ini datang dari India bagian Selatan, mendiami kepuluan Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).

c. Melayu Tua (Proto Melayu)
Gelombang migrasi penduduk yang ketiga, dengan ciri berkulit sawo matang, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini datang dari Tionghoa bagian Selatan (Yunan), mendiami Sumatra, Jawa, Madura, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan NTB.

d. Melayu Muda (Deutro Melayu)
Gelombang migrasi penduduk yang keempat, dengan ciri berkulit sawo matang agak kuning, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini datang melalui Semenanjung Malaya, mendiami Sumatra, Kalimantan (Dayak), dan Sulawesi.

Read more: Macam Macam Ras Yang ada di Indonesia Berdasarkan Penyebarannya | Smart Click

Batu Permata

Batu permata adalah sebuah mineral, batu yang dibentuk dari hasil proses geologi yang unsurnya terdiri atas satu atau beberapa komponen kimia yang mempunyai harga jual tinggi, dan diminati oleh para kolektor. Batu permata harus dipoles sebelum dijadikan perhiasan.

Di dunia ini tidak semua tempat mengandung batu permata. Di Indonesia hanya beberapa tempat yang mengandung batu permata antara lain di provinsi Banten dengan Kalimayanya, di Lampung dengan batu jenis-jenis anggur yang menawan dan jenis cempaka,di Pulau Kalimantan dengan Kecubungnya (amethys) dan Intan (berlian). Batu permata mempunyai nama dari mulai huruf a sampai huruf z yang diklasifikasikan menurut kekerasannya yang dikenal dengan Skala Mohs dari 1 sampai 10. Permata yang paling diminati di dunia adalah yang berkristal yang selain jenis batu mulia seperti Berlian, Zamrud, Ruby dan Safir, batu-batu akik jenis anggur seperti Biru Langit, bungur atau kecubung yang berasal dari Tanjung Bintang, Lampung saat ini banyak di buru oleh para kolektor karena kualitas kristalnya.
Beberapa macam batu permata
Sebutir berlian

* Akik
* Akuamarin
* Ametis
* Biduri laut
* Batu biduri Bulan
* Batu Cempaka
* Berlian
* Delima
* Anggur
* Giok
* Intan
* Kuarsa
* Mutiara
* Mata kucing
* Pirus
* Safir
* Zamrud
* Ruby
* Opal
* Spinel
* Bloodstone
* Tashmarine
* Quattro

[sunting] Batu permata yang belum ada nama Indonesia

* Alexandrite/Chrysoberyl
* Chrysocolla
* Chrysoprase
* Hematite
* Jasper
* Kunszite
* Lapis Lazuli
* Malachite
* Obsidian
* Olivine/peridot
* Pyrite=pirit
* Tanzanite
* Tourmaline
* Zircon

Macam Macam Iklim yang ada diIndonesia

Iklim Musim (Iklim Muson)

Iklim jenis ini sangat dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah-ubah setiap periode atau masa tertentu. Biasanya satu periode perubahan angin muson adalah 6 bulan. Iklim musim terdiri dari 2 jenis, yaitu Angin musim barat daya (Muson Barat) dan Angin musim timur laut (Muson Tumur). Angin muson barat bertiup sekitar bulan oktober hingga april yang basah sehingga membawa musim hujan/penghujan. Angin muson timur bertiup sekitar bulan april hingga bulan oktober yang sifatnya kering yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim kering/kemarau.

Iklim Tropis/Tropika (Iklim Panas)

Wilayah yang berada di sekitar garis khatulistiwa otomatis akan mengalami iklim tropis yang bersifat panas dan hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Umumnya wilayah Asia tenggara memiliki iklim tropis, sedangkan negara Eropa dan Amerika Utara mengalami iklim subtropis. Iklim tropis bersifat panas sehingga wilayah Indonesia panas yang mengundang banyak curah hujan atau Hujan Naik Tropika.

Iklim Laut

Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut mengakibatkan penguapan air laut menjadi udara yang lembab dan curah hujan yang tinggi.

Batik daerah Indonesia

Batik Daerah Indonesia
Salah satu kekayaan yang dapat kita jumpai yang merupakan ciri khas dari etnis dan suku bangsa yang ada di Indonesia adalah kain batik. Batik dapat kita jumpai hampir diseluruh daerah di Indonesia dan masing-masing batik tersebut memiliki corak dan keunikan tersendiri yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Berikut ini adalah beberapa batik khas daerah di Indonesia.


1. Batik Aceh
Batik Aceh mengeluarkan warna-warna yang cenderung berani, merah, hijau, kuning, merah muda. Biasanya motif batik Aceh yang tertera pada kain melambangkan falsafah hidup masyarakatnya. Motif pintu misalnya, menunjukkan ukuran tingi pintu yang rendah. Motif tolak angin menjadi perlambang banyaknya ventilasi udara di setiap rumah adat, motif ini mengandung arti bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah menerima perbedaan.

Motif bunga jeumpa-bunga kantil, diambil karena banyak terdapat di aceh. Kuatnya pengaruh islam juga turut mewarnai motif-motif batik diantaranya ragam hias berbentuk sulur, melingkar, dan garis.

2. Batik Bengkulu: Kain Besurek, Batik Kanganga (Batik Rejang Lebong)
Kain Besurek memiliki motif khas yang bernuansa kaligrafi Jambi dan Cirebon. Adopsi ini akhirnya membentuk sebuah desain batik khas Bengkulu. Batik Kanganga memiliki motif khas yaitu berupa huruf asli Rejang.

Motif kain besurek yang bertuliskan huruf arab yang dapat dibaca, kain ini sangat sakral, terutama pada pemakaian kain upacara adat pengantin dan untuk menutupi mayat. Kain jenis ini biasanya berbentuk kerudung wanita calon pengantin yang digunakan untuk upacara ziarah ke makan para leluhur. Kain jenis ini tidak boleh dipergunakan secara sembarangan.

3. Batik Jambi : Batik Kerinci (daerah Barat Jambi)
Kain dasar batik Jambi diberi pewarna alami dari tanaman dan buah-buahan seperti getah kayu dan saga. Warna khas : merah, kuning, biru, hitam. Motif batik Jambi pada umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan dan aktivitas sehari-hari warga Jambi.
Motifnya satu-satu atau biasa disebut ceplokan. Motif batik Jambi yang sangat terkenal adalah motif kapal sanggat, kuau berhias, durian pecah, merak ngeram, tampok manggis.

4. Batik Padang
Warna batik Padang kebanyakan hitam, kuning, merah, ungu. Polanya Banyumasan, Indramayuan, Solo, Yogya.

5. Batik Riau
Di Riau ada batik Batik Selerang yang sayangnya kabarnya sudah menghilang dan Batik Tabir. Batik Tabir warnanya lebih terang dan cerah seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motif batik Riau adalah bunga bintang, sosou, cempaka, kenduduk

Jawa Barat

1. Batik Ciamis
Untuk motif Batik Ciamis adalah campuran dari batik Jawa Tengah dan pengaruh daerah sendiri terutama motif dan warna Garutan.

2. Batik Cirebon
Di Cirebon terdapat Batik Pesisiran, Batik Keratonan dan Batik Trusmi. Warna kain secara garis besar cerah dan ceria, merah, pink, biru langit, hijau pupus. Warna batik tradisional terpusat pada tiga warna yaitu krem, hitam, dan cokelat. Batik Keratonan biasanya berwarna coklat soga atau keemasan.
Batik Pesisir dipengaruhi oleh budaya Cina. Motifnya lebih bebas, melambangkan kehidupan masyarakat pesisir yang egaliter. Motifnya banyak ditandai dengan gambar flora dan fauna seperti binatang laut dan darat, ikan, pepohonan, daun daunan. Batik Pesisiran : Batik bethetan Kedung Wuni Pekalongan, Motif Sarung Cirebonan, Bethetan Demak.

Batik keraton dipengaruhi oleh Hindu dan Islam. Motifnya cenderung berupa batu-batuan (wadas), kereta singa barong, naga seba, taman arum dan anyam alas. Batik Keratonan: Motif Ganggang .
Dua motif Cirebon yang terkenal adalah Corak Singa Wadas dan Mega Mendung. Motif Singa Wadas adalah corak resmi kesultanan Cirebon (Kasepuhan) yang memperlihatkan bentuk Singa Barong dari keraton Kasepuhan. Motif ini kental dengan warna coklat, hitam dan krem.

Motif Mega Mendung yang tidak ditemui di daerah lain, yaitu motif berbentuk awan yang bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai pada gambar utama. Motif ini mendapat pengaruh dari keraton-keraton di Cirebon. Motif ini kaya akan warna merah, biru, violet, dan keemasan.

3. Batik Garut atau Garutan
Warna cerah dan penuh pada sisi lainnya, menjadi ciri khas batik Garutan. Didominasi warna dasar krem atau gading (gadingan), biru, dan soga agak merah. Adanya warna ungu pada corak / desain batik garutan.
Motif batik Garutan adalah Limar, Merak Ngibing yang menggambarkan sepasang burung merak sedang menari. Kemudian ada corak bulu ayam yang memperlihatkan ekor ayam yang panjang dan dilengkung setengah lingkaran. Selain itu, ada juga lereng adumanis, lereng suuk, lereng calung, lereng daun, cupat manggu, bilik, sapu jagat, lereng peteuy dan lainnya. Motif-motif yang dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam hiasnya. Bentuk-bentuk lain dari motif batik Garut adalah flora dan fauna. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat.

4. Batik Indramayu: Batik Dermayon, Batik Paoman
Awalnya Batik Paoman hanya memiliki dua warna, yakni warna kain dan warna motif. Warna motif pun masih tradisional, seperti biru tua atau coklat tua. Kini warna-warna pada Batik Paoman lebih beragam. Ciri yang menonjol dari Batik Indramayu adalah ragam flora dan fauna diungkap secara datar, dengan banyak lengkung dan gari-garis yang meruncing (riritan), latar putih dan warna gelap dan banyak titik yang dibuat dengan teknik cocolan jarum, serta bentuk isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Motif wadasan, iwak ketong, parang rusak.

Motif-motif batik di Indramayu, banyak mendapat pengaruh besar dari gambar atau kaligrafi dari kawasan Arab, Cina atau daerah Jawa Tengah/Jawa Timur. Mayoritas motif batik yang digunakan pada Batik Indramayu menggambarkan kegiatan nelayan di tengah laut.



Beberapa motif batik yang mencirikan motif Batik Pesisir khas Indramayu di antaranya adalah Etong (ikan, udang, cumi, kepiting, dll), Kapal Kandas, Ganggeng (ganggang laut), Kembang Gunda (tumbuhan yang hidup di pinggir pantai), dan Loksan. Motif batik khas Indramayu juga ada yang menggambarkan kegiatan sehari-hari seperti Motif Swastika, Motif Merak Ngibing, Motif Kereta Kencana, dan Motif Jati Rombeng.
Ragam hias geometris pada Batik Indramayu, antara lain: banji, kembang kapas, sijuring, pintu raja, obar-abir dan kawung.

5. Batik Sumedang atau Batik Kasumedangan
Dengan warna kain merah, motif batik Kasumedangan yaitu berpola ceplokan motif utama pada latar vertikal, horisontal atau polos, dan menemukan makna-makna simbolis dari motif-motif tersebut.

6. Batik Tasikmalaya : Batik Tasikan, Batik Karajinan (Wurug), Batik Sukaraja/Sukapura (Batik tulis khas tasikmalaya)
Warna dasar kain merah, kuning, ungu, biru, hijau, orange dan soga. Dan warnanya cerah namun tetap klasik dengan dominasi biru. Batik Sukapura : berciri khas warna merah, hitam, coklat.
Motifnya kental dengan nuansa Parahyangan seperti bunga anggrek dan burung, selain itu ada juga motif Merak-ngibing, Cala-culu, Pisang-bali, Sapujagat, Awi Ngarambat.

Batik Tasik memiliki kekhususan tersendiri yaitu bermotif alam, flora, dan fauna. Batik Tasik hampir sama dengan Batik Garut hanya berbeda dari warna, Batik Tasik lebih terang warnanya.

Oh iyah, di Banten juga ada batiknya sendiri. Hampir saja saya terlupakan untuk menjelaskannya.

7. Batik Banten
Motif khas Banten yaitu motif datulaya, dasar belah ketupat berbentuk bunga dan lingkaran dalam figura sulur-sulur daun dengan warna dasar biru, variasi motif pada figura sulur-sulur daun berwarna abu-abu pada dasar kain warna kuning. Sebenarnya ada 75 ragam hias batik Banten tang berbentuk tumpal dan belah ketupat, namun sekarang hanya 12 motif yang diproduksi yaitu : datulaya, pamaranggen, pasulaman, kapurban, pancaniti, mandalikan, pasepen, surasowan, kawangsan, srimanganti, sabakingking, dan pejantren.
Datulaya berasal dari kata Datu dan Laya. Datu berarti pangeran dan Laya adalah tempat tinggal.

8. Batik Madura
Batik Madura, tak lagi terdengar asing di telinga. Performa batik asal Pulau Garam itu, kini relatif sejajar dengan karya batik-batik lain yang ada di tanah air. Tak kalah dengan batik asli Yogyakarta atau Solo, ketenaran batik Madura pun telah tersebar ke seluruh penjuru nusantara. Bahkan ke beberapa belahan dunia lain. Diakui berbagai kalangan, Batik Madura memiliki eksotika tersendiri. Ciri khas batik pesisir dengan warna-warna berani serta motif atau corak bebas yang begitu kentara tertuang pada kain seolah merefleksikan karakter masyarakat lokal Madura.

Motif khas atau tradisional Madura yang banyak dicari pendatang adalah golongan batik tulis yang dikenal dengan nama Batik Genthongan. Di sebut genthongan karena pada proses pewarnaannya dilakukan dengan merendam kain batik yang telah digambar ke dalam wadah gentong selama dua bulan. Setelah direndam, lembaran batik tersebut kemudian disikat. Selain untuk membersihkan malam yang tersisa, juga agar warna lebih awet melekat pada kain. Melalui proses ini maka batik ini bisa berusia hingga puluhan tahun lebih dengan warna tetap. Dikarenakan proses pembuatan batik tulis yang rumit ini, maka Batik Genthongan Madura biasa dijual dengan harga yang cukup mahal, bahkan bisa mencapai jutaan rupiah.

Berbicara hal warna, Batik Madura mempunyai pilihan warna yang khas yang juga menjadi cirinya. Warna-warna ini berasal dari bahan-bahan alam, atau dikenal dengan sebutan soga alam. Warna Merah berasal dari Mengkudu dan Tingi. Warna Biru berasal dari Daun Tarum. Sedangkan warna Hijau bersumber dari kulit Mundu ditambah Tawas. Warna terang dan gelap yang muncul pada kain batik berdasar waktu perendaman. Makin lama direndam, makin pekat warna yang dihasilkan.

Kecamatan Tanjung Bumi, yang berjarak sekitar 50 kilometer dari pusat kota Kabupaten Bangkalan, Madura, adalah salah satu kawasan yang dijadikan sentra pembuatan dan penjualan Batik Tulis Madura. Namun di kawasan sentra batik ini ada sebuah budaya yang dikenal dengan budaya ketuk pintu. Karena rumah-rumah pembuat batik ini tidak memasang tanda sebagai rumah batik, maka calon pembeli yang berminat harus mengetuk pintu rumah sang pembuat batik untuk bisa bertamu kemudian melihat sendiri proses pembuatan batik dan menentukan batik pilihannya.

9. Batik dan Ulos Sumatra Utara
Kekayaan motif dan kain Sumatra Utara ternyata masih minim diberdayakan oleh perajin kain di Sumut. Ekspansi kain songket asal Palembang dan Padang, serta kain batik dari Jawa belum bisa diimbangi oleh produk-produk sejenis asal Sumut sendiri.

Untuk itulah Edy Gunawan, perajin batik tulis dan cap khas Sumut berupaya mengangkat motif dan desain kain lewat batik yang kini sudah sangat populer di masyarakat.

"Produk batik itu kan memang dari Jawa, namun untuk motif bisa dari daerah mana saja. Maka dari itu kita buat batik motif Medan agar jangan hilang kekayaan motif dan desain Sumut yang sangat beragam itu," ujar Edy, saat ditemui di bengkel batik tulisnya di Medan Tembung, hari ini.

Dia mengatakan usaha batik ini dirintis sejak 2008 lalu oleh mertuanya Dra Nur Cahaya Nasution yang dulunya adalah pensiunan PNS yang kemudian merambah dunia batik lewat pelatihan yang diselenggarakan oleh Disperindak Medan.

Awalnya usaha mereka dibantu oleh 9 orang perajin yang merupakan ibu-ibu dari sekitar rumahnya yang telah diajari membatik. Seperti motif Melayu seperti pucuk rebung, semut beriring, itik pulang petang. Kemudian motif Toba ada desanawalu, gorga sitompi.
Batak Mandailing ada motif mataniari. Mereka juga mengajarkan motif asal Simalungun di antaranya pahupa pahupa tundal, dan juga motif asal Nias yakni niosolapiga dan niogama.

Beragamnya motif dan desain kain yang bisa dibuat dalam batik membuat Edy terus membuat inovasi dan modifikasi dalam batik tulisnya. Hal ini dilakukan agar konsumen bisa lebih ringan memakainya menjadi pakaian semi resmi atau resmi.

Sebab, tidak jarang pemakai batik dengan motif adat agak sungkan jika lintas etnis. Oleh karena itu Edy berusaha untuk membuat batik dengan motif yang lebih ringan dan memodifasinya dengan motif-motif yang lebih sederhana.

"Motif yang dimodifikasi hasil batik tulis kami pernah memenangkan lomba desain batik Depdiknas 2010 lalu di Bandung. Dari 33 peserta yang mayoritas dari Jawa kita bisa meraih posisi Harapan II," ujarnya.

Motif modifikasi yang mengikuti lomba tersebut sempat mau dibeli dengan harga tinggi oleh salah seorang dewan juri karena motifnya yang unik, yakni berdasar kain warna hitam dengan paduan 6 motif etnik Sumut. Namun oleh Edy hal itu ditolaknya karena ia ingin menyimpan kain tersebut sebagai kenang-kenangan

Kendati Ulos Batak belum banyak diperkenalkan dalam dunia fashion, perancang busana dari Jakarta Merdi Sihombing (42), akan membuat terobosan baru dengan membangun ‘perkampungan ulos’ di Pangururan, Sumatera Utara.

“Sejak dulu, nenek moyang suku Batak sudah lama mengenal kain tenun ikat sejenis sutra yang disebut Sintara. Kualitasnya, tidak jauh berbeda dengan songket Palembang yang ada sekarang ini,” ujar Merdi.

Desain yang dikembangkannya, merupakan hasil penggalian ornamen Batak lama yang unik.

Merdi mengatakan hingga kini motif baru tetap dicarinya. Namun, cirinya tidak diubah. “Hanya saja, benangnya menggunakan pewarna alami. Dengan demikian, lebih ramah lingkungan”.

Umumnya setiap acara pesta, kaum ibu di kota besar lebih senang memakai songket Palembang. Padahal, harganya jauh lebih mahal. Sehingga, hanya mampu dibeli kalangan tertentu saja, katanya.

“Songket Batak, bisa menjadi alternatif untuk alasan ekonomis”, tambahnya.

Saat ini, kata Merdi harga ulos di pasaran dari puluhan ribu hingga jutaan Rupiah. Sedangkan kalau sudah dimodifikasi menjadi songket, bisa menjadi beberapa kali lipat. Dengan nilai jual semakin tinggi, akan meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan perajin di daerah.

Ia mengisahkan dirinya telah banyak melakukan jelajah di berbagai daerah, mengumpulkan referensi. Eksistensi tenunan khas Batak ini, akan dipertahankannya. Perwujudan pengembangan yang dilakukan, jelas untuk mensejajarkan ulos dengan songket Palembang.

Kadis Pariwisata Samosir, Melani Butarbutar menambahkan, Pemkab Samosir sangat mendukung kegiatan positif seperti dilakukan Merdi.

“Terobosan tersebut, tentu akan mengundang daya tarik wisata. Perkembangan secara umum, tentunya membantu ekonomi perajin”, tuturnya.

Kabag Humas Pemkab Samosir, Naibaho. Melalui Dinas Koperindag, berbagai bantuan menunjang industri ulos telah diberikan. Dalam lima tahun terakhir, pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan dan pelatihan.

Ulos Mesa
Ulos dengan tenun mesin serta motif gatip yang dicetak sablon ini sungguh spektakuler dari pandangan kreatifitas modern.

PARTUNGKOAN menyebut ulos ini ULOS MESA (MEsin dan SAblon). Moderator menerima dari seorang pedagang ulos berusia muda dan menyatakan cinta dengan kreasi tradisional ulos batak. Ketika seorang distributor ulos mengedarkan ulos itu padanya, dia terkejut dan enggan menjual dan memberikan untuk menjadi pengamatan para tokoh pencinta budaya khususnya seni ulos batak

Awam ulos, ingin ulos asli harus hatihati karena sepintas tidak mudah mengenali Ulos Asli dengan MESA.

Para penenun tradisional menganggap para kapitalis telah memasuki area mereka dan merupakan ancaman kehidupan petenun tradisional.

Raja Bilher Marpaung, menanggapi ini suatu pelesetan nilai seni tenun dan menghilangkan kepandaian “manggatip”.

Hal seperti ini sebaiknya dilakukan untuk bahan kain hiasan, sarung modern dan asesori yang banyak diminati suku lain yang bukan untuk pakaian adat.

Sastra/Tulisan dan Makanan

Makanan khas daerah Indonesia
Kota Bandung - julukan: Kota Kembang:
o Makanan: Peuyeum Bandung, Bakso Tahu Goreng, Colenak, Mie Koclok
o Minuman: Bandrek, Bajigur

Peuyeum

Colenak


Bajigur



Kota Bondowoso:
o Makanan: Tape (Tapai)




Bali - julukan: Pulau Dewata:

o Makanan: Betutu, Lawar, Rujak Kuah Pindang, Tipat Cantok, Pelecing, Sate Pelecing ( Singaraja), Sio Bak Singaraja, Serombotan,Entil, Tum, Babi Guling, Be Mesere, Lawar Kuwir, Be Genyol,Sate Lilit, Sate Sere lemo, Taluh Mebejek, Rujak Cuka, Rujak Bancih, Be Pasih sambel Matah, Sudang Sudaji, Gerang Sambel Bawang, Sambel Bongkot, Pesan Clengis, Pesan Polo, Sate Be Pasih
o KUE : Jaja Uli, Jaja Bendu, Kelepon, Laklak, Lupis, Ongol - Ongol,Bubuh Sumsum,
o Snack : Kacang Asin, Kacang Disco, Keripik Sela
o Minuman: Brem, Kopi Bali

Ayam Betutu

Lawar Bali


Tipat Cantok

Kota Gresik - julukan: Kota Pudak:

o Makanan: Pudak, otak-otak





Kota Jakarta:

o Makanan: Sop kambing, Ketoprak,
o Minuman: Es teler

Lagu

A
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Ambon Manise Maluku
2 Ammac Ciang Sulawesi Selatan
3 Ampar-Ampar Pisang Kalimantan Selatan
4 Anak Daro Sumatera Barat
5 Anak Kambing Saya Nusa Tenggara Timur
6 Anak Kukang Sulawesi Selatan
7 Angin Mamiri Sulawesi Selatan
8 Anju Ahu Sumatera Utara
9 Apuse Papua
10 Ati Raja Sulawesi Selatan
11 Ayam Den Lapeh Sumatera Barat
12 Ayo Mama Maluku
B
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Badindin Sumatra Barat
2 Bajing Luncat Jawa Barat
3 Bapak Pucung Jawa Tengah
4 Barek Solok Sumatera Barat
5 Batanghari Jambi
6 Batti'batti Sulawesi Selatan
7 Binde Biluhuta Gorontalo
8 Bolelebo Nusa Tenggara Timur
9 Bubuy Bulan Jawa Barat
10 Buka Pintu Maluku
11 Bungong Jeumpa Aceh
12 Burung Kakatua Maluku
13 Burung Tantina Maluku
14 Butet Sumatera Utara
C
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Cik-Cik Periuk Kalimantan Barat
2 Cikala Le Pongpong Sumatera Utara
3 Cing Cangkeling Jawa Barat
4 Cublak-cublak Suweng Jawa Timur
5 Cuk Mak Ilang Sumatera Selatan
D
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Dabu-Dabu Gorontalo
2 Dago Inang Sarge Sumatera Utara
3 Dayung Palinggam Sumatera Barat
4 Dayung Sampan Banten
5 Dek Sangke Sumatera Selatan
6 Desaku Nusa Tenggara Timur
7 Dewa Ayu Bali
8 Dodoi Si Dodoi Jambi
E
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Es Lilin Jawa Barat
2 Esa Mokan Sulawesi Utara
G
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Gadis Taruna Sulawesi Utara
2 Gai Bintang Jawa Timur
3 Gambang Suling Jawa Tengah
4 Ganrang Pakarena Sulawesi Selatan
5 Gek Kepriye Jawa Tengah
6 Gelang Sipaku Gelang Sumatera Barat
7 Goro-Goro Ne Maluku
8 Gundul Pacul Jawa Tengah
9 Gunung Salahatu Maluku
H
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Halo Halo Bandung Jawa Barat
2 Hela Rotan Maluku
3 Helele U Ala De Teang Nusa Tenggara Barat
4 Huhatee Maluku
I
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Ilir-Ilir Jawa Tengah
2 Indung-Indung Kalimantan Timur
3 Injit-Injit Semut Jambi
J
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Jali-Jali Jakarta
2 Jamuran Jawa Tengah
3 Janger Bali
K
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Ka Parak Tingga Sumatera Barat
2 Kabile-Bile Sumatera Selatan
3 Kalayar Kalimantan Tengah
4 Kambanglah Bungo Sumatera Barat
5 Kampuang Nan Jauh Di Mato Sumatera Barat
6 Kaparak Tingga Sumatera Barat
7 Kembang Malathe Jawa Timur
8 Keraban Sape Jawa Timur
9 Keroncong Kemayoran Jakarta
10 Ketabo Sumatera Utara
11 Kicir-Kicir Jakarta
12 Kole-Kole Maluku
13 Kutang Barendo Riau
L
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Lah Laruik Sanjo Sumatera Barat
2 Lalan Belek Bengkulu
3 Lancang Kuning Riau
4 Leleng Mah Hupaima Ima Sumatera Utara
5 Lembah Alas Aceh
6 Lembe-lembe Maluku
7 Lenggang Kangkong Jakarta
8 Lerang Wutun Nusa Tenggara Timur
9 Lipang Lipandang Lampung
10 Lisoi Sumatera Utara
M
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Ma Rencong Sulawesi Selatan
2 Macepet Cepetan Bali
3 Madekdek Magambiri Sumatera Utara
4 Mak Inang Sumatera Barat
5 Malam Baiko Sumatera Barat
6 Mande-mande Maluku
7 Manuk Dadali Jawa Barat
8 Marencong-rencong Sulawesi selatan
9 Mariam Tomong Sumatera Utara
10 Mejangeran Bali
11 Meyong-Meyong Bali
12 Moree Nusa Tenggara Barat
N
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Naik-Naik Ke Puncak Gunung Maluku
2 Naluya Kalimantan Tengah
3 Nasonang Dohita Nadua Sumatera Utara
4 Neng Geulis Jawa Barat
5 Nenun Jawa Barat
6 Ngusak Asik Bali
7 Nona Manis Siapa Yang Punya Maluku
O
No Nama Lagu Asal Daerah
1 O Ina Ni Keke Sulawesi Utara
2 Ondel Ondel Jakarta
3 O Nina Noi Nusa Tenggara Timur
4 O Ulate Maluku
5 Ole Sioh Maluku
6 Orere Nusa Tenggara Timur
7 Orlen-orlen Nusa Tenggara Barat
8 O'pio Sumatera Utara
P
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Pai Mura Rame Nusa Tenggara Barat
2 Palu Lempong Popi Kalimantan Tengah
3 Pakarena Sulawesi Selatan
4 Paku Gelang Sumatera Barat
5 Panon Hideung Jawa Barat
6 Paris Barantai Kalimantan Selatan
7 Peia Tawa-Tawa Sulawesi Tenggara
8 Pepepling Jawa Barat
9 Peuyeum Bandung Jawa Barat
10 Pileuleuyan Jawa Barat
11 Pinang Muda Jambi
12 Piso Surit Sumatera Utara
13 Pitik Tukung Yogyakarta
14 Potong Bebek Angsa Nusa Tenggara Timur
15 Puteri Ayu Bali
R
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Rambadia Sumatera Utara
2 Rang Talu Sumatera Barat
3 Rasa Sayange Maluku)
4 Ratu Anom Bali
5 Ronggeng Jakarta
S
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Sajojo Papua
2 Sansaro Sumatera Barat
3 Sapu Nyere Pegat Simpai Jawa Barat
4 Saputangan Bapuncu Ampat Kalimantan Selatan
5 Sarinande Maluku
6 Saule Maluku
7 Say Selamat Masinegar Sumatera Utara
8 Sayang Kene Maluku
9 Selendang Mayang Jambi
10 Sengko-sengko Sumatera Utara
11 Seringgit Dua Kupang Sumatera Barat
12 Si Patokaan Sulawesi Utara
13 Sigulepong Sumatera Utara
14 Sinanggar Tulo Sumatera Utara
15 Sing Sing So Sumatera Utara
16 Sinom Yogyakarta
17 Sirih Kuning Jakarta
18 Sitara Tillo Sulawesi Utara
19 Soleram Riau
20 Sory Ya Katulla Sumatera Utara
21 Sudah Berlayar Maluku
22 Sungai Suci Bengkulu
23 Surilang Jakarta
24 Suwe Ora Jamu Yogyakarta
T
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Tahanusangkara Sulawesi Utara
2 Tak Tong-Tong Sumatera Barat
3 Tan Mahurang Sulawesi Utara
4 Tana Wolio Sulawesi Tenggara
5 Tanase Maluku
6 Tanduk Majeng Jawa Timur
7 Tari Bali Bali
8 Tari Payung Sumatera Barat
9 Tari Tanggai Sumatera Selatan
10 Tarutung Na Uli Tarutung, Tapanuli Utara
11 Te Kate Dipanah Yogyakarta
12 Tebe Onana Nusa Tenggara Barat
13 Timang-Timang Anakku Sayang Jambi)
13 Tokecang Jawa Barat
15 Tondok Kadadingku Sulawesi Tengah
16 Tope Gugu Sulawesi Tengah
16 Tumpi Wayu Kalimantan Tengah
18 Tutu Koda Nusa Tenggara Barat
U
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Umang-umang Bengkulu)
W
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Waktu Hujan Sore-sore Maluku
2 Warung Pojok Jawa Barat
Y
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Yamko Rambe Yamko Papua
Z
No Nama Lagu Asal Daerah
1 Zapin Laksmana Raja di Laut Riau
2 Zapin Pantai Solop Riau